Minggu, 12 Juli 2015

Budaya Menyontek dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi

Masalah sumber daya manusia adalah masalah yang sangat penting yang menunjang suatu negara, khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Masalah ini tentunya tak lepas dari bidang pendidikan yang secara umum diidentikkan dengan pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah, dan secara langsung mempengaruhi terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan tersedianya sumber daya yang berkualitas, maka suatu negara akan berkembang secara optimal.

Salah satu tujuan negara Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk memperlancar proses pendidikan maka diperlukan suatu wadah atau lembaga yang disebut sekolah. Di sekolah setiap siswa di tuntut untuk  membekali diri dengan pengetahuan akademik yang layak sehingga dapat menembus persaingan yang ketat dan mendapatkan haknya dibidang pendidikan, dan mereka lebih termotivasi untuk selalu berkembang serta meraih prestasi yang gemilang.


Dengan mendapatkan prestasi yang gemilang, seseorang akan dikatakan sebagai siswa yang berhasil dalam menuntut ilmu dan juga akan dicap sebagai sumber daya yang layak dan berkualitas. Namun disisi lain di jaman sekarang ini banyak siswa yang meraih prestasi yang gemilang dengan usaha  yang negatif, salah satunya dengan menyontek.

Menyontek dapat diartikan sebagai perbuatan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan jalan yang tidak sah. Menyontek dapat dilakukan dalam berbagai bentuk antara lain, menyalin jawaban teman, mengintip buku teks atau catatan saat ulangan, dan tanya-jawab dengan teman saat ulangan.

Mungkin menyontek adalah kegemaran kebanyakan siswa. Menyontek adalah salah satu fenomena yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktifitas belajar mengajar sehari-hari. Menyontek seperti telah menjadi kebiasaan para siswa, tidak hanya di Indonesia di luar negeri pun menyontek telah menjadi budaya yang dianggap lumrah, tetapi jarang mendapat pembahasan dalam wacana pendidikan kita di Indonesia.

Kurangnya pembahasan mengenai menyontek mungkin disebabkan karena kebanyakan pakar menganggap masalah mengenai menyontek ini adalah hal yang sifatnya sepeleh, padahal masalah menyontek sesungguhnya merupakan masalah yang sangat penting dan mendasar karena berpengaruh pada masalah sumber daya manusia.

Mengapa para siswa menyontek? Generalisasinya, untuk bersaing di sekolah agar mendapatkan prestasi yang baik. Banyak siswa yang mencontek pada saat menghadapi ujian. Rata-rata nilai yang didapat oleh para plagiator (orang yang suka mencontek) selalu tinggi dari nilai yang sebenarnya. Apakah nilai palsu inilah yang akan dipertaruhkannya untuk mengukir masa depan, tanpa mengetahui daya atau kemampuan intelektual yang sebenarnya? Hanya hati nurani kita masing-masing yang menjawabnya. (Ryo Cribo/foto ilustrasi: vernandoefri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar